Updatenya

Dalam hal metode parenting, mungkin tidak semua orang sama karena setiap orang memiliki kepribadian dan karakteristik masing-masing dan berbeda. Namun tentunya ada metode yang telah menjadi bahan kajian dan penelitian yang hasilnya teruji sehingga banyak digunakan sebagai metode dalam mengasuh anak. Salah satunya adalah Montessori, atau metode pembelajaran holistik untuk anak-anak prasekolah. 

Metode Montessori ditemukan oleh Dr Maria Montessori di Italia pada akhir abad 19. Menurutnya, anak-anak tumbuh dari apa yang mereka temukan di sekitar mereka. Melalui serangkaian penelitian terhadap anak-anak penyandang disabilitas, ia menemukan bahwa mereka menanggapi materi ajar dengan konsentrasi penuh. 

Akibatnya, terjadi perubahan mendasar pada karakteristik anak. Pada akhirnya, ia menemukan sifat sebenarnya dari anak-anak. Sejak saat itu, lahirlah metode pembelajaran untuk anak prasekolah yang diberi nama Montessori. 

Setelah lebih dari satu abad, metode prasekolah Montessori dengan cepat berkembang menjadi salah satu metode pendidikan yang banyak digunakan. Pendekatan ini mendidik anak secara holistik dari perkembangan kognitif, emosional, sosial dan fisik sesuai usia.

Manfaat Metode Montessori

1. Fokus pada Tahap Pertumbuhan Utama

Montessori berfokus pada anak usia dini, khususnya dari usia 3 hingga 5 tahun. Pada usia tiga tahun, anak-anak fokus pada pembentukan otot dan keterampilan bahasa. Sedangkan saat berusia 4 tahun, ia melatih motoriknya dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak dan belajar seni. Sedangkan pada usia lima tahun, anak memperluas sumber belajarnya ke masyarakat melalui outing dan acara khusus.

2. Mendukung Kerja Sama

Dalam mode pembelajaran ini, guru tidak hanya mengendalikan kelas tetapi siswa. Dengan cara ini, anak-anak dapat berbagi dan bekerja dalam kelompok untuk mengeksplorasi berbagai hal di kelas. Dengan demikian, setiap anak menghargai dirinya sendiri untuk rutinitas alami kelas.

3. Pembelajaran Berbasis Anak

Pendekatan Montessori dirancang agar setiap anak dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya yang spesifik. Sehingga anak dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing kemampuannya. Segala sesuatu di dalam kelas mudah dijangkau dan ukurannya tepat bagi siswa untuk belajar dengan nyaman. Juga, di kelas di mana siswa berganti-ganti usia, wajar bagi siswa yang lebih tua untuk membantu siswa yang lebih muda.

4. Siswa Belajar Disiplin Sendiri

Meskipun siswa bebas memilih kegiatan dan waktu, ada aturan dasar yang harus diikuti oleh guru dan siswa lainnya. Jadi, secara alami, setiap individu siswa mempelajari disiplin lingkungan dan menumbuhkan keterampilan seperti fokus, pengendalian diri, dan motivasi.

5. Mendorong Kreativitas

Kebebasan siswa untuk memilih kegiatan dan tugasnya membuat kreativitas menjadi penting bagi mereka. Ketika mereka menyelesaikan tugas, mereka mendapatkan pengalaman dan lebih bahagia daripada hanya berjuang untuk hasil akhir. Nikmati proses alami yang mengarah pada kreativitas. Paparan budaya yang beragam juga menginspirasi mereka untuk memperluas visi mereka tentang dunia sambil mengekspresikannya dengan cara yang beragam.

6. Efektif Dalam Mengembangkan Skill 

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bersekolah di sekolah Montessori menemukan bahwa anak berusia 5 tahun di ruang kelas Montessori memiliki keterampilan matematika dan membaca yang lebih baik daripada anak-anak dengan usia yang sama di sekolah umum. Demikian pula, pada anak usia 12 tahun Montessori, perkembangan sosial mereka lebih tinggi. 

Metode Montessori sangat berguna untuk pendidikan anak usia dini. Dengan pendidikan prasekolah yang baik maka perkembangannya juga akan lebih baik. Selain belajar, nutrisi dan gizi yang cukup sama pentingnya untuk tumbuh kembang anak. PediaSure adalah suplemen nutrisi yang cocok untuk anak-anak dari 1-10 tahun yang dilengkapi dengan Arginine, Vitamin K2 dan sukrosa 42% lebih rendah dari formula sebelumnya.