Buku Ekowisata Perairan Karya Dosen FPIK IPB University
Sejak dulu Indonesia terkenal dengan sebutan zamrud khatulistiwa, karena keindahan alamnya yang bagaikan berlian zamrud yang berwarna hijau lengkap dengan garis pantainya.
Indonesia juga sangat terkenal dengan wisata baharinya dengan berbagai keindahan laut dan sungai yang ada di hamper seluruh wilayah Indonesia, tak ayal jika Negara Ini disebut poros maritim dunia.
Tak mau semui keindahan itu takterekam dalam sejarah, dosen IPB University Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Dr Ir Fredinan Yulianda meluncurkan buku berjudul “Ekowisata Perairan: Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar”. Di dalam bukunya Dr Fredian mengatakan bahwa wisata perairan berbasis ekologi atau ekowisata merupakan bentuk kegiatan wisata berbasis objek sumber daya alam yang masih alami dan memiliki keindahan.
Ekowisata merupakan suatu konsep pengelolaan wisata yang mengedepankan pada pemanfaatan jasa ekosistem tanpa harus memodifikasi sumberdaya alam yang dapat memperkecil peranan objek alam atau mengubah bentangan alam. Sehingga pengelolaan ekowisata bertujuan tetap menjamin kelestarian sumber daya alam sebagai objek utama wisata, juga diperlukan persyaratan karakteristik sumber daya untuk dapat menjadi objek ekowisata
Di dalam buku tersebut Dr. Fredian menjelaskan konsep ekowisata, karakteristtik sumber daya wisata, kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan wisata. Aspek-aspek ini sangat penting dipahami agar pengelolaan dan wisata perairan berbasis ekologi dapat dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan wisata perairan memiliki kekhususan dalam persyaratan karakteristik sumber daya alam dan cara menikmati objeknya. Sehingga wisata perairan dibahas berdasarkan jenis kegiatan wisatanya baik aspek kesesuaian sumber daya maupun aspek daya dukung pemanfaatannya.
Dijelaskannya juga, wisata perairan secara umum dibedakan antara wisata pantai atau bahari (perairan laut) dan wisata perairan tawar. Kelompok jenis wisata pantai dan bahari antara lain terdiri dari wisata pantai, wisata mangrove, wisata selam, wisata snorkeling, wisata pancing, dan wisata selancar. Sedangkan kelompok jenis wisata perairan tawar terdiri dari wisata danau atau situ, wisata sungai, dan wisata air terjun.
Harapannya, kehadiran buku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi salah satu referensi ilmiah bagi para peneliti di bidang ekowisata dan menjadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan kawasan dalam sektor wisata perairan.
Selain itu Selama ini pariwisata bahari nasional umumnya dikomersilkan dengan cara konvensional. Kesadaran tentang pelestarian lingkungan juga masih minim, sehingga minimalisasi dampak kerusakan akibat kehadiran para pengunjung objek wisata juga belum terpikirkan.
Namun ada tren baik Dewasa ini karena, kesadaran berbagai lapisan masyarakat pemerhati kelautan atau pelestarian alam semakin tinggi maka dirasakan bahwa peneglolaan wisata bahari perlu pengelolaan khusus yang lebih baik. Ekowisata kemudian menjadi solusi yang banyak diperbincangkan. Para pelaku dan pakar di bidang ekowisata sepakat untuk menekankan bahwa polaekowisata sebaiknya meminimalkan dampak yang negatif terhadap lingkungan danbudaya setempat dan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakatsetempat dan nilai konservasi.
Pembahasan tentang ekowisata menjadi penting ketika dianggap bahwa kelestarian alam dan entitas yang melekat padanya perlu diselamatkan (dijaga dari kepunahan).Hal itu menjadi titik tolak dibuatnya karya tulis ini.Tujuannya adalah menjelaskan tentang bagaimana ekowisata bahari menjadi solusi upaya konservasi pesisir dan laut. Kriteria Pengembangan Ekowisata ini disusun dengan tujuan sebagai berikut.
0 komentar:
Post a Comment