Alasan Apple Kalah Bersaing di Pasar Asia
Berjaya selama puluhan tahun, Apple
sampai saat ini belum mampu unggul di pasar Asia seperti China dan India. Hal
ini sangat disayangkan mengingat sebagian besar pertumbuhan penjualan smartphone berasal dari Asia.
“Jika melihat pasar Barat, rasanya
hampir sebagian besar masyarakatnya memiliki setidaknya satu smartphone. Sementara masyarakat di
negara berkembang umumnya tidak terlalu terburu-buru untuk mengikuti trend
dengan membeli smartphone terbaru”,
jelas Kiranjeet Kaur, seorang analis di firma riset IDC.
“Inilah yang pada akhirnya menghambat
perusahaan smartphone seperti Apple
untuk unggul di pasar Asia” tambahnya.
Terkait hal tersebut, sebenarnya
pasar di Asia menawarkan potensi besar untuk perusahaan smartphone dapat berkembang di pasar mereka. Hal ini disebabkan
karena ribuan masyarakat di Asia belum pernah membeli smartphone sebelumnya. Sayangnya, Apple melewatkan kesempatan
tersebut. Bahkan, menurut data dari IDC, penjualan iPhone hanya mencakup 2%
dari penjualan smartphone di India,
8% hingga 10% di China, 5% di Vietnam, 8% di Thailand, dan 1% di Indonesia
selama setahun belakangan ini.
Produsen Smartphone
China Menjadi Pesaing Terbesar Apple
Munculnya smartphone inovatif karya China seperti Huawei, Vivo, Xiaomi, dan Oppo Realme C1 membuat Apple semakin kesulitan untuk unggul di pasar Asia. Menurut data
riset Canalys, perusahaan smartphone
keluaran China berhasil meraup 80% pasar Asia saat ini. Bahkan, Huawei berhasil
meraih urutan kedua sebagai produsen smartphone
terbesar di dunia – urutan pertama diduduki Samsung – pada tahun ini.
“Dalam beberapa tahun belakangan ini,
Apple tergelincir cukup jauh dalam pasar China,” ucap peneliti Canalys, Mo Jia.
“Sekarang sudah ada begitu banyak brand
asal China yang terbilang sangat inovatif, sehingga persepsi masyarakat akan brand elektronik high-end tidak lagi sama.”
Terkait hal tersebut, perang
perdagangan antara Amerika Serikat dengan China juga memberikan dampak buruk
bagi Apple.
“Perang perdagangan antara AS-China
menjadi salah satu risiko terbesar anjloknya penjualan Apple di Asia”, jelas
Jia. Ia juga menambahkan bahwa permasalahan ini tentu juga akan memengaruhi
harga iPhone di Asia.
Inovasi Low-End iPhone Merupakan Solusi Tepat Bagi Apple
Tak dapat dipungkiri, salah satu daya
tarik dari smartphone keluaran China
ada pada harganya yang terbilang cukup bersahabat. Itu sebabnya, untuk dapat
bersaing dengan para produsen China di Asia, Apple sebaiknya mempertimbangkan untuk menciptakan low-end iPhone, namun tetap mempertahankan kualitas seperti
produk-produk sebelumnya.
“Bagi konsumen yang lebih nyaman
dengan sistem kerja IOS namun tidak ingin mengeluarkan bujet terlalu besar,
cara ini bisa menjadi alternatif yang sempurna”, ucap Kaur.
Kuncinya adalah Apple perlu mencari
cara untuk menembus persaingan smartphone
di Asia.
“Sangat disayangkan jika akhirnya
Apple tetap mengabaikan kesempatan untuk bersaing di Asia”, tambah Kaur.