Menebak Formasi Pep Guardiola Di Bayern Munchen
Menebak (Line-Up) Formasi Pep Guardiola saat Melatih Bayern Munchen
Di Musim Pertamanya 2013-2014
Formasi Pep Guardiola di Bayern Munich 2013-2014
Musim lalu jelas menjadi musim tak terlupakan bagi Bayern Munich setelah mengakhiri musim 2012-2013 dengan raihan treble winner. Berjaya di Liga Champions, dan mendominasi di kompetisi domestik.
Kesuksesan musim lalu mau tak mau membuat harapan dan asa pendukung Bayern meningkat musim ini. Meski ditinggalkan pelatih Jupp Heynckes, namun Bayern sukses mendatangkan pelatih yang tak kalah fenomenal, Josep 'Pep' Guardiola.
Dengan banyaknya bakat dan talenta yang berada dalam skuadnya, termasuk Mario Gotze dan Thiago Alcantara yang bergabung musim ini, Pep Guardiola jelas telah mendapatkan sebuah 'warisan' maha dahsyat untuk mengarungi panjangnya musim ini.
Namun banyak yang tak berani memprediksi Die Roten akan memakai formasi apa untuk mengulang sukses musim lalu dengan banyaknya kualitas dan bakat yang ia miliki dalam skuad.
Berikut empat formasi yang mungkin akan digunakan oleh Pep Guardiola musim ini.
1. Formasi 4-4-1-1 (taktik musim lalu)
Formasi ini merupakan salah satu formasi paling sering digunakan musim lalu. Namun perubahan kali ini terjadi di posisi bek tengah di mana Dante akan berduet dengan Javi Martinez, sementara dua bek sayap ditempati Philipp Lahm dan David Alaba.
Untuk posisi di lini tengah, Bastian Schweinsteiger dan Thiago akan menjadi poros serangan. Sedangkan Ribery dan Gotze akan menempati sisi sayap.
Untuk lini depan, Pep bisa menempatkan Thimas Muller sebagai striker tunggal dan menempatkan Toni Kross di belakangnya.
2. Formasi 4-1-2-3 (Tiki-taka)
Ini adalah formasi klasik Barcelona dengan dua gelandang serang akan menjadi pusat permainan. Dengan formasi ini, Guardiola bisa membangun sebuah identitas baru untuk Bayern Munich.
Untuk lini belakang akan ditempati pemain yang sama seperti sebelumnya, Lahm-Dante-Martinez-Alaba. Bastian Schweinsteiger menempati posisi jangkar, sementara Thiago akan didorong lebih ke depan untuk menemani Toni Kross sebagai pelancar sirkulasi bola.
Namun kelemahan dari formasi ini mungkin terletak pada tak maksimalnya kemampuan Basti bila hanya difungsikan sebagai seorang jangkar. Tetapi ini bisa disiasati dengan menempatkan Javi Martinez pada posisi tersebut dan mengubah komposisi lini belakang. Sementara Ribery bisa bertransformasi menjadi False 9 yang didukung Muller dan Gotze atau bahkan Arjen Robben.
3. Formasi 3-1-2-1-3 (Total Football)
Ini adalah formasi yang digunakan Guardiola di musim terakhirnya sebagai manajer Barcelona, namun tidak begitu berhasil seperti halnya formasi 4-1-2-3. Tetapi dengan banyaknya pemain dengan talenta luar biasa di Bayern, formasi ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk digunakan.
Pertahanan mungkin akan sedikit kurang familiar dengan menempatkan Lahm sebagai salah satu dari tiga bek tengah bersama Dante dan Boateng. Namun pertahanan akan mendapat 'bantuan' dari Javi Martinez yang menempati posisi di depan pertahanan. Sementara Thiago dan Schweinsteiger akan menjadi poros ganda di lini tengah.
Tiga posisi penyerang ada pada sosok Ribery-Mandzukic-Gotze yang akan didukung Toni Kross di belakang mereka.
4. Formasi 4-1-3-1-1 (Diamond)
Ini adalah kemungkinan terakhir dari empat formasi yang mungkin digunakan Guardiola saat melatih Bayern. Dalam formasi tersebut bisa dimasukkan nama rekrutan baru Jan Kirchkoff untuk bermitra dengan Boateng, Lahm dan Alaba.
Sementara lini tengah akan ditempati Javi Martinez sebagai jangkar. Sementara Thiago, Kroos dan Schweinsteiger akan membentuk 'diamond' di lini tengah.
Dan akhirnya, Gotze kembali menempati salah satu posisi favoritnya di belakang striker yang dapat diisi oleh Muller.
Kelemahan taktik ini mungkin adalah kurang melebar sehingga pemain-pemain seperti Robben dan Ribery kurang mendapatkan tempat dalam formasi tersebut.
0 komentar:
Post a Comment