Inilah 8 Pesepakbola yang Meninggal di Lapangan
Sebagai pesepak bola profesional, para pemain dituntut untuk selalu tampil maksimal. Sayang, beberapa pemain tidak menyadari kekurangan fisik mereka yang bisa berakibat fatal.
Salah satu kekurangan fisik yang sulit dideteksi adalah permasalahan dan kelainan pada jantung. Banyak diantaranya merupakan kelainan bawaan sehingga sulit disembuhkan.
Pada 14 April 2012 lalu, publik sepakbola dunia dikejutkan dengan insiden yang menimpa gelandang Livorno, Piermario Morosini. Sang gelandang tiba-tiba terjatuh di lapangan pada menit ke-33.
Petugas medis pun langsung berlari masuk ke dalam lapangan guna memberikan pertolongan pertama, termasuk cardiac massage.
Morosini dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulan. Namun sayang, nyawa pemain berkebangsaan Italia itu tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan menuju rumah sakit.
Yang membuat miris berbagai pihak adalah Morosini menghadap Sang Khalik di usia yang masih sangat muda, yakni 25 tahun. Setelah dilakukan otopsi, diketahui bahwa Morosini meninggal disebabkan penyakit jantung bawaan, arrhythmogenic cardiomyopathy.
Kasus ini bukan pertama kalinya terjadi di lapangan. Berikut beberapa pemain lainnya yang menghembuskan nafas terakhir mereka saat bertanding di lapangan. Ada pula yang sempat mendapatkan perawatan dan meninggal sehari setelahnya.
1. Eri Irianto.
Gelandang yang terkenal dengan tendangan geledeknya itu meninggal di usia 26 tahun pada laga Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta pada 3 April 2000. Ia terkena serangan jantung saat beraksi di Stadion Gelora 10 November.
Eri mengawali kariernya di Petrokimia Putra pada musim 1994-1995. Sempat bergabung dengan klub Malaysia Kuala Lumpur FA, Eri kemudian memperkuat Persebaya yang sempat dibawanya menjadi runner-up Liga Indonesia 1998/1999.
Eri tercatat memiliki caps 10 kali bersama Timnas Indonesia dengan torehan tiga gol. Untuk menghormatinya, Persebaya mengistirahatkan nomor punggung 19.
2. Marc-Vivien Foe.
Pemain tengah asal Kamerun ini menjadi pemain pertama yang meninggal diatas lapangan setelah memasuki milenium baru di kancah sepakbola Eropa. Peristiwa tersebut terjadi pada 26 Juni 2003.
Saat itu, Foe memperkat Kamerun di pertandingan melawan Kolombia di babak semifinal Piala Konfederasi. Foe mendadak terjatuh di lapangan pada menit ke-72 dan menghembuskan nafas terakhir setelah dilakukan penanganan medis selama 45 menit.
Penyebab meninggalnya pemain pinjaman Manchester City dari Lyon itu dalam istilah medis disebut sebagai hypertrophic cardiomyopathy. Salah satu jenis penyakit jantung ini memang sering menjadi penyebab seorang atlet bisa meninggal secara mendadak.
Sebagai wujud penghormatan, Manchester City dan Timnas Kamerun kemudian mempensiunkan nomor punggung 23, yang biasa dikenakannya.
3. Miklos Feher.
Striker tim Benfica Hungarian International, Miklos Feher meninggal dunia saat bertanding di Liga Portugal di Guimares, Portugal, 25 Januari 2004 lalu.
Feher pingsan menjelang peluit panjang dibunyikan saat melawan tim Victoria Guimaraes. Dokter memastikan pemain berumur 24 tahun itu meninggal akibat serangan jantung.
Feher sempat dilarikan ke rumah sakit setempat. Tapi, Tuhan berkehendak lain. Feher mengembuskan napas setibanya di rumah sakit. Menurut pihak Benfica Hungarian International, Feher hanya bermain selama 60 menit sebagai pemain cadangan. Saat menundukkan kepala, pria kelahiran 20 Juli 1979 itu, mendadak jatuh ke belakang dan pingsan.
4. Antonio Puerta.
Antonio Puerta meninggal akibat mendapatkan serangan jantung pada partai pembuka La Liga di musim 2007/2008.
Turut ambil bagian saat membela Sevilla menjamu Getafe di Ramon Sanxhez Pizjuan, pemain 22 tahun itu kehilangan kesadaran di menit ke-35 karena kolaps akibat serangan jantung.
Puerta yang mengoleksi satu cap di timnas Spanyol itu akhirnya meninggal di rumah sakit pada 28 Agustus 2007 setelah mendapatkan perawatan selama tiga hari di rumah sakit.
5. Daniel Jarque.
Jarque meninggal di kamar hotelnya di sela menjalani pemusatan latihan di Coverciano, Italia. Gazzetta dello Sport melansir bahwa Jarque terkena serangan jantung ketika bersantai di kamar hotel dan menerima telepon dari pacarnya.
Saat berbicara dengan pacarnya via telepon, tiba-tiba Jarque tidak lagi bersuara. Pacarnya menutup telepon, kemudian menghubungi ofisial klub. Saat ofisial klub tiba di kamar hotelnya, keadaan Jarque sudah lemas.
Dia sudah tidak sadarkan diri pada Sabtu malam waktu setempat (8/8/2009). Tim dokter Espanyol langsung memberikan pertolongan pertama sebelum melarikannya ke rumah sakit terdekat. Tapi, nyawa Jarque tak tertolong.
6. Serginho.
Paulo Sergio Oliveira da Silva, atau yang biasa disebut Serginho, meninggal pada 27 Oktober 2004.
Serginho yang turun bermain dalam laga Sao Caetano melawan Sao Paolo itu terjatuh di atas lapangan karena terkena serangan jantung.
Dalam proses otopsi yang dilakukan tim medis, ditemukan fakta bahwa jantung pemain 30 tahun itu mengalami pembekakan karena memiliki berat 600 gram, dua kali dari berat normal jantung manusia.
7. Hugo Cunha.
Cunha adalah gelandang portugal di era 2000. Pria kelahiran 18 Februari 1977 pingsan dalam sebuah pertandingan persahabatan. Ia meninggal pada 25 Juni 2005 dalam usia 28 tahun.
8. Jumadi Abdi.
Jumadi Abdi tidak meninggal akibat penyakit dan di lapangan, melainkan akibat berbenturan. Tetapi, kematiannya bisa dibilang cukup tragis dan disebabkan oleh sepak bola. Dia meninggal dunia saat memperkuat PKT Bontang melawan Persela Lamongan di laga Liga Super Indonesia (ISL), Minggu (15/3/2009) WIB.
Akibat berbenturan dengan pemain Persela Lamongan, Denny Takras. Dalam benturan itu, kaki Denny mengenai bagian perut Jumadi sehingga pemain yang pernah juga pernah bermain untuk Pelita Jaya Jakarta itu tersungkur di lapangan.
Jumadi menghembuskan nafasnya terakhirnya usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit PKT Bontang sejak sehari sebelumnya. Sebenarnya, Jumadi hendak melakukan pernikahan pada 5 April 2009.
0 komentar:
Post a Comment