Banjir Jakarta Adalah Azab
Hujan turun dengan derasnya. Mengguyur ibukota Jakarta. Si Bedu komat kamit.
Mak Esther: Ente sedang apa?
Si Bedu: Ana sedang berdoa, semoga azab ini segera berlalu.
Mak Esther: Berdoa?
Si Bedu: Iya. Pray for Jakarta. Kalau ente cinta kota Jakarta, ente juga harus berdoa kayak Ana.
Mak Esther: Berdoa?
Si Bedu: Dasar ente kafir liberar sekular yahudi, disuruh berdoa malah bengong doang. Ambilah hikmah dari musibah ini kalau nggak mau diazab Tuhan.
Mak Esther: Ambil hikmah?
Si Bedu: Iya, ambil hikmah. Ini azab kan gara-gara kemaksiatan di Jakarta yang ente biarkan itu. Ini gara-gara perempuan pada pake rok mini. Ini gara-gara pada pesta ngerayain tahun baru. Ini gara-gara ente membiarkan aliran sesat tetap ada di Indonesia. Jadi Tuhan kasih hujan sampe sampai kayak gini.
Mak Esther: Ente punya duit barang duapuluh ribu tiga puluh ribu perak nggak?
Si Bedu: Punya lah duit segitu. Kalau nggak punya, ada tetangga ana yang selalu kasih utangan. Emangnya kenapa?
Mak Esther: Beli payung, goblog! Daripada ente basah kuyup ujan-ujanan sambil berdoa kayak gitu!
Banjir Jakarta adalah akibat dari ketidak perdulian pemerintah dalam membangun infrastruktur pembuangan air sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Doa tidak menjadikan Jakarta bebas banjir. Tuhan sudah menjawab doa dengan memberikan otak yang ada pada kita semua.
0 komentar:
Post a Comment